Rabu, 12 April 2017

Kuliah? : Tips dan Trik Memilih Jurusan Kuliah

Minggu ini, anak SMA kelas tiga sedang menjalani Ujian Nasional (UN). Akhirnya, masa-masa SMA yang (katanya) menyenangkan itu akan segera berakhir, dan sudah waktunya memasuki tahap baru : kuliah.


Kuliah ini, saudara-saudara sekalian, adalah tahap penting dalam meraih masa depan yang lebih baik, bahkan sangat penting sampai ke titik dimana jika kita salah mengambil keputusan saat kuliah, it will affect us for the rest of our life.


I’m not trying to scare the hell out of you guys, but seriously memilih jurusan kuliah dan universitas tujuan sangatlah –sekali lagi- penting sekali. I’ve tried it once, and failed so many times, it was awful. 


Jadi, sekarang, gue akan berbagi tips dan trik memilih jurusan kuliah. College is not as easy as you think about! At least if you follow my advices, you’re not gonna fall in the deepest living hell, haha. (i’m not joking tho)


1.        Pilih jurusan yang kita minati (or at least yang sekiranya kita mampu)
Jangan meremehkan yang namanya salah jurusan. Seringkali kita mendengar ‘ah gapapa lah masuk jurusan A, yang penting kampusnya negeri/favorit’ atau ‘ih jurusan B keren banget, duh tapi isinya belajar fisika semua, gue suka biologi.. gapapalah pilih jurusan B aja’. Seriously, DON’T. Jangan pernah berfikiran seperti itu.  


Karena percayalah selama kuliah, yang kalian akan pelajari adalah seputar hal yang berkaitan dengan jurusan tersebut. Jangan masuk jurusan teknik, kalau kalian ga suka yang namanya fisika, karena setidaknya 85% yang akan kalian pelajari di teknik itu adalah fisika dan turunan-turunannya. Kalian bisa keteteran dan ga semangat kuliah kalo kalian ga suka mata kuliah yang dipelajari, yang akan berujung ke kuliah yang ga kelar-kelar.


Dan yang terpenting, bukan masuk univ nya tapi jurusannya. Buat apa masuk univ tertentu, kalo kitanya salah jurusan? Tetep aja kuliahnya ga akan bener, saudara-saudara.


2.        Jangan ikuti trend
‘tapi kak, kan (misalnya) prospek kerja di jurusan C ini kan keren, meskipun belajarnya yang aku gasuka semua matkulnya. Kalo aku masuk jurusan yang banyak mata pelajaran yang aku suka, dia prospeknya biasa aja.’


 ‘tapi kak, jurusan D ini keren, semua orang nganggep mereka orang-orang sukses di masa depan.’


OH well? Yang namanya prospek dan masa depan itu ga ada yang tau, guys! Memang ada beberapa pekerjaan di masa depan yang prospeknya akan terus naik, yang gajinya besar banget, dll. 


Tapi sekali lagi, kalau itu Cuma sekadar trend, dan kitanya ga minat, tetep aja di dunia profesional kita ga akan maju-maju nantinya, karena kalah saing dengan orang lain di jurusan yang sama yang dimana orang itu sangat senang jurusan tersebut, dan kita biasa-biasa aja. 

 
Gue kasih satu contoh. Temen gue pernah cerita, dulu dia ngobrol sama dosen pembimbingnya, ceritanya suaminya si dosen ini waktu S1 nya dulu di jurusan yang kalau pada saat ini di Indonesia kurang diminati dan dianggap remeh banget. Tapi karena suami beliau menyukai apa yang dia pelajari dari jurusan tersebut, akhirnya memutuskan buat melanjutkan studi ke Jerman. Dan sekarang? Beliau sudah jadi profesor, jauh lebih sukses dari yang orang lain bayangkan tentang alumni jurusan tidak favorit tersebut.


See my point? Jadi, yang menentukan kita mau sukses atau tidaknya di masa depan bukan jurusan yang dianggap keren, tapi jurusan yang sekiranya kita sukai dan minati buat membantu kita berkarya.

3.        Ambil semua saran, dan pertimbangkan
‘tapi orangtuaku maunya aku jurusan E, di kampus F. Aku gamau kak. Aku pengennya jurusan Z di univ X’


Ini sih, yang banyak menjadi penyebab yang namanya salah jurusan. Orangtua pasti selalu menginginkan yang terbaik buat anaknya, dan akan memberikan saran sesuai pengalamannya. Kebanyakan orangtua juga ingin menurunkan profesi pada anak-anaknya, misalnya jika orangtuanya dokter, kebanyakan ingin juga anaknya menjadi dokter. Bagus sih kalau anaknya juga suka dan minat, tapi kalau ternyata anaknya gasuka? Ini yang biasanya jadi masalah. 


Solusi terbaiknya adalah diskusikan baik-baik sama orangtua. Bilang kalau kamu ga begitu suka sama jurusan yang mereka tawarkan, dan kamu lebih pengen ke jurusan yang kamu mau.


Bagaimana kalau orangtua kamu maksa?


Kalau ini sih, sebenernya gue ga begitu yakin buat ngasih saran, berhubung gue ga mengalami ini. Tapi jika gue ada di posisi itu, sepertinya gue akan tetap memilih yang gue mau. Because we can’t pleased anyone, and we have to live for our sake. Bukan gue menyuruh kalian buat melawan orangtua kalian, tapi hidup ini yang menjalani kalian. Kalian yang akan melewati rintangannya, bukan orang lain. Demi kebaikan diri sendiri, lebih baik mendengarkan kata hati (yang tentunya sudah dipikir matang-matang, kalau Cuma sekedar ngikutin kata hati tanpa memikirkan baik buruknya, ya sama aja bohong).


Intinya berjanjilah pada orangtua kalian dan diri kalian sendiri, dengan memilih jalan yang kalian mau, kalian akan sukses. Orangtua juga pasti akan senang dan ikut bangga jika melihat anaknya berhasil suatu hari nanti. 


4.        Cari tau jurusan (dan univ) yang kalian mau serinci mungkin
MAGER. Ini juga bisa jadi masalah besar yang bikin salah jurusan. Banyak juga yang milih jurusan karena namanya aja, dan membayangkan yang dipelajari itu Cuma berdasarkan nama jurusan itu aja.


Gue kasih contoh lagi. Jurusan teknik pertanian.


Gue yakin isi kepala kalian membayangkannya : cara mencangkul yang baik dan benar. Atau setidaknya yang lebih mutakhir : rekayasa genetik tanaman. Ketika gue milih jurusan ini (btw, sekarang gue kuliah di jurusan Teknik Pertanian dan Biosistem) gue pikir akan banyak kegiatan rekayasa genetik tanaman dsb.


In fact, it is NOT.
Ternyata tidak seperti itu, guys. Yang gue pelajari berbeda sangat jauh dari yang gue ekspektasikan. Dan bodohnya gue, gue pilih jurusan karena Cuma berdasarkan asumsi dengan mengartikan nama jurusan itu semau gue kayak tadi. Please don’t do such foolish things. 


Maka dari itu sebaiknya sebelum kalian pilih jurusan, banyak cari info. Berhubung sekarang teknologi udah canggih, banyak sosial media, cari akun Himpunan Mahasiswa jurusan atau fakultas yang kalian mau, lalu DM lah akun tersebut. Tanya-tanya soal jurusannya, mata kuliahnya, ngapain aja praktikumnya (kalo jurusan sains dan agrokompleks biasanya ada praktikum), dll. Mereka pasti akan senang membantu calon mahasiswa baru yang tertarik jurusan mereka.


Selain itu liat juga itu jurusan di univ mana yang kalian mau. Misalnya nih, jurusan gue Biosistem, nah cari tau dulu kemana kiblat biosistem kita. Kalau kalian misalnya maunya ke eropa, ngambil jurusan biosistem ini, jangan kaget kalau kalian belajar medical juga karena kalau berkiblat ke eropa berarti biosistem itu termasuk medical complex. Beda lagi kalau kalian ke US, dan ngambil biosistem. Yang akan kalian pelajari itu seputar environment science, karena kalo di US biosistem ga termasuk medical complex. Nah indonesia itu berkiblat ke US, jadi kalo masuk jurusan Biosistem di Indonesia, yang kalian pelajari itu ilmu lingkungan bukan medis. 


Atau misalnya lagi, di kampus gue teknik pertanian dan biosistem itu jurusannya satu, dan sekaligus menjadi prodi, meskipun dibagi jadi empat bidang kajian, tapi nama jurusan tetap sama. Kalo di univ lain ada yang dipecah lagi, sehingga bidang kajiannya jadi prodi. (Buat yang ini, nanti gue bahas di postingan selanjutnya.)


Terus jangan percaya info dari tempat les, seriously. Temen gue salah jurusan karena dia ngeliat info jurusan tempat dia kuliah sekarang ada kata-kata “jurusan ini menerapkan fisika, kimia, dan biologi dalam keteknikan”. Dia udah desperate banget kagak tau mau jurusan apa akhirnya dia pilihlah jurusan ini karena ada tulisan “belajar kimia dan biologi”. Ternyata, jurusannya 95% FISIKA. Bayangkan perasaan teman gue ini sekarang. 


Lebih baik lagi kalo kalian nanya alumni yang udah masuk ke jurusan tersebut. Karena hubungannya alumni-adek kelas, maka biasanya mereka akan jujur dan tidak ada yang ditutup-tutupi, karena senior juga pasti mengharapkan yang lebih baik buat juniornya (gue sih gitu, hehe.)


Cuma segitu sih saran yang bisa gue kasih. Berhubung itu point intinya, kalau ada yang kurang boleh tulis di komentar, nanti gue update lagi hehe. Juga kalo ada yang mau nanya-nanya, bisa tulis di komentar, akan gue jawab sebaik mungkin. Gue harap tulisan ini dapat membantu kalian untuk menentukan jurusan yang kalian mau, amin. 


 ‘tapi gue udah salah jurusan. Gimana nih udah tanggung.’ 


Ini juga akan gue bahas di postingan selanjutnya. Berhubung gue termasuk golongan ini, haha.  Dan greget juga pengen curhat kasih info buat orang lain.Intinya, belajarlah yang serius dan jangan malas, niatkan sesuatu yang kalian mau sebaik mungkin. Usaha sekeras mungkin. Jangan Cuma mau disuapin nunggu keajaiban datang. Ingatlah, amal itu kekuatannya lebih besar dari doa. Usaha kita lebih bernilai, and God will do the rest. Good luck guys! :)

Hello, World!

Halo :) welcome to my first post in this blog!
Untuk pertama kalinya, gue menulis sebuah blog, yang pengen banget gue kembangin haha. Dulu sering gue mencoba bikin-bikin blog, tapi apa daya, kemalasan dan kurangnya semangat buat mengupdate blog jadi kendala. 

Tapi, semenjak kuliah menyentuh semester akhir, seperti sekarang ini, rasanya hidup ini jadi kurang kerjaan. Kuliah santai, ikut kegiatan kampus atau organisasi juga engga. Hidup ini berasa sangat gabut sampe gue bosan, padahal gue biasanya orangnya seneng banget gabut. Seorang teman menyarankan buat mengurus blog untuk mencari kesibukan. Karena tertarik, yaudah gue juga menulis blog haha. 

i think that's enough for my first post, keep following my journey guys :) see you on my posts!
Bonjour :)